banner 970x250

Memiliki Sosok Abah di Tubuh Pasukan Gibran Serupa Tetapi Tidak Sama Ojo Dibandingke

Podo Abahe Ojo di Banding ke

Abah Lala dan Abah Lutfi, Podo Abahe Ojo Dibandingke bisa di katakan serupa tetapi tidak sama, meski memiliki panggilan akrab yang sama yaitu “Abah” dalam bahasa indonesia yang artinya “Ayah” tetapi kedua sosok tokoh masyarakat ini memiliki basis masa dari segmentasi yg berbeda.

Kedua Tokoh masyarakat ini sama sama berkontribusi dalam proses pemenangan pemilihan umum pasangan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo – Gibran di Pemilu 2024. Sosok Abah Lala yang juga menjadi sosok “Ayah” bagi organisasi Relawan Pasukan Gibran saat ini menjabat sebagai Dewan Penasihat Pasukan Gibran.

Melalui jalur seni vokal dengan suaranya yang identik berbahasa jawa, penyanyi yang kerap disapa Abah Lala belakangan membelokkan arah dukungannya ke paslon 02 Prabowo – Gibran.

Bahkan sebagai wujud keseriusan Abah Lala dalam mendukung dan mengusung pasangan Prabowo – Gibran satu putaran, beliau juga mengubah lirik lagu “Ojo Dibandingke” menjadi “Yo Mesti Menang”, Perubahan tersebut, kata Abah lala untuk memberikan semangat kepada Prabowo yang tengah berkontestasi di Pemilihan Presiden.

abah lala deklarasi pasukan gibran

Selain itu bersama kelompok jaringan yang dimilikinya membuat Organisasi Relawan yag dinamai “Pasukan Gibran“, Pendirian relawan Pasukan Gibran ini secara swadaya dan sukarela tanpa adanya unsur paksaan.

Dimana dalam setiap kegiatannya Pasukan GibranĀ  juga selalu berkoordinasi dibawah komando Koordinator Relawan TKD Jawa Tengah Bapak Wahyu Putranto

Terlebih didasari misi yang sama dalam rangka reformasi birokrasi dan kesamaan misi pergerakan Pasukan Gibran ini difokuskan wilayah Boyolali dan sekitarnya,mengingat Boyolali sendiri terkenal degan “Basis Bantengnya” dan merupakan Kabupaten Tersolid dan susah ditembus partai lain selain merah.

Diluar dugaan pergerakan Abah Lala yang diwadahi dalam nama “Pasukan Gibran” beranggotakan mayoritas milenial fans musik dangdut, pelajar, mahasiswa, tokoh seni budaya, dan politikus ini ternyata cukup efektif dan produktif.

Dilihat dari signifikan bergabungnya elemen masyarakat yangg semula takut dan kurang bisa menyuarakan aspirasinya di wilayah Boyolali, kini berani secara terang terangan mendukung pasangan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Gibran.

Hasil kerja keras Abah Lala dan Organisasi Relawan Pasukan Gibran terbukti dari hasil perolehan suara 26/02/2024 versi hitung real count KPU bahwa Kabupaten Boyolali berhasil merebut 41,6% suara, jauh meningkat dibanding pemilu sebelumnya.

Berbeda dengan sosok “Abah Lutfi” Tokoh agama penuh kharismatik yang saat ini masih menjabat sebagai Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ini, seluruh pengikutnya membentuk organ relawan juga yang dinamai “NDARU” (Nderek Guru) dengan kegiatan pergerakannya lebih ke acara keagomaan seperti sholawatan dan pengajian dalam perekrutan anggotanya.

Abah Lutfo Ojo Di bandingke

Abah Lala tokoh seni budaya dan Abah lutfi tokoh agama dan budaya, kedua sosok ini “podo abahe ojo dibandingke” karena memberikan wawasan dan cara pandang dalam menyikapi kehidupan sesuai kehendak Tuhan dan Kemanusiaannya. Agama melambangkan nilai ketaatan kepada Tuhan, sedangkan kebudayaan mengandung nilai dan simbol supaya manusia bisa dinamis dalam kehidupannya.

Kedua sosok Abah atau Ayah yang sangat di hormati dan di kagumi tersebut, sama sama mempunyai basis masa dan konsisten dalam Jihadnya di kalangan relawan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *