banner 970x250

Melestarikan Tradisi, Abah Lala Dewan Pembina Pasukan Gibran Open House Sadranan

Melestarikan Tradisi, Abah Lala Dewan Pembina Pasukan Gibran Open House Sadranan

Tradisi sadranan, sebuah warisan budaya yang masih kokoh berakar dalam kehidupan masyarakat Jawa, tetap dijaga dan dirayakan hingga saat ini. Sadranan, atau sering disebut juga Nyadran, berasal dari bahasa Sanskerta “Sraddha”, yang artinya keyakinan.

Lebih dari sekadar sebuah ritual, tradisi ini merupakan ungkapan rasa hormat dan doa bagi leluhur yang telah tiada, serta merupakan perpaduan harmonis antara kebudayaan Jawa dan nilai-nilai Islam.

Abah Lala, seorang tokoh yang juga menjabat sebagai Dewan Penasehat Pasukan Gibran, turut serta dalam menjaga dan merayakan tradisi Nyadran ini melalui penyelenggaraan Open House di kediamannya.

Dalam perayaan sadranan yang diadakan di rumah Abah Lala, suasana semakin meriah dengan hiburan live musik keroncong di siang hari hingga sore, dan live dangdut di malam hari.

Kehadiran musik tradisional dan modern ini menjadi wujud penghormatan terhadap tradisi sambil memberikan ruang bagi berbagai kalangan untuk menikmati dan mengapresiasi seni budaya Indonesia.

Tidak hanya sebagai tuan rumah, Abah Lala juga mengundang Pengurus dan Anggota Pasukan Gibran untuk ikut serta dalam acara Open House Sadranan 02/03/2024 ini.

Terlihat juga kehadiran Dewan Pembina Pasukan Gibran, seperti Bapak Udroso Hargo Susesno dan Bapak Harmoko, serta perwakilan dari TKD Koordinator Relawan, Bapak Wahyu Putranto, yang turut meramaikan suasana sadranan di kediaman Abah Lala.

Berdasarkan agenda yang dibahas dalam acara Sadranan ini, terdapat beberapa poin penting yang menjadi fokus pembicaraan. Salah satunya adalah pengawalan terhadap program kerja Prabowo Gibran, yang merupakan bagian dari komitmen untuk mengimplementasikan visi dan misi pembangunan yang telah dirancang.

Selain itu, pembahasan juga mencakup Event Musik Roadshow Pasukan Gibran, yang menjadi ajang untuk mengajak masyarakat turut serta dalam berbagai kegiatan positif yang diselenggarakan oleh pasukan ini.

Tak hanya sebatas kesenian dan politik, Dalam kesempatan ini Abah Lala dan Pasukan Gibran memiliki agenda dengan tema Abah Lala mencari partner duet dalam single lagu mendatang.

Langkah ini menunjukkan bahwa keberadaan tradisi Nyadran tidak hanya menjadi momentum berdoa dan bersyukur, tetapi juga menjadi kesempatan untuk membangun jaringan dan kolaborasi yang lebih luas dalam mencapai berbagai tujuan bersama.

Selain itu, salah satu hal yang turut dibahas dalam acara ini adalah pengawalan terhadap program Susu Gratis Prabowo Gibran. Dalam konteks ini, Sadranan bukan hanya menjadi tempat untuk berkumpul dan berinteraksi, tetapi juga sebagai wadah untuk menyampaikan informasi dan memperkuat komitmen terhadap program-program yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat.

Dalam konteks yang lebih luas, perayaan Sadranan ini juga menjadi momentum penting dalam upaya melestarikan dan mengangkat nilai-nilai budaya lokal di tengah arus globalisasi yang semakin mendorong homogenisasi budaya.

Dengan mempertahankan tradisi Nyadran, masyarakat tidak hanya menjaga identitas budaya mereka sendiri, tetapi juga memberikan kontribusi positif dalam memperkaya keragaman budaya yang ada.

Partisipasi aktif Pasukan Gibran dalam acara ini juga mencerminkan komitmen mereka untuk terlibat dalam kegiatan sosial dan budaya yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Sebagai bagian dari komunitas, mereka tidak hanya memperjuangkan kepentingan politik semata, tetapi juga berperan aktif dalam membangun hubungan yang harmonis dan inklusif di antara berbagai lapisan masyarakat.

Di samping itu, keberadaan tokoh-tokoh seperti Abah Lala sebagai penggerak utama dalam menjaga dan merayakan tradisi Nyadran menunjukkan betapa pentingnya peran pemimpin lokal dalam memelihara warisan budaya dan memperkuat rasa kebersamaan dalam masyarakat.

Melalui upaya seperti ini, mereka tidak hanya menjadi teladan bagi generasi muda, tetapi juga membangun fondasi yang kuat bagi keberlangsungan budaya lokal di masa depan.

Tak dapat dipungkiri bahwa perayaan Sadranan di kediaman Abah Lala bukan hanya menjadi acara rutin setiap tahun, tetapi juga menjadi ajang yang dinanti-nantikan oleh masyarakat setempat.

Selain sebagai momen untuk berkumpul bersama keluarga dan kerabat, acara ini juga menjadi wadah untuk mempererat tali silaturahmi dan membangun solidaritas di antara sesama.

Dengan demikian, Open House Sadranan yang diadakan oleh Abah Lala dan partisipasi aktif Pasukan Gibran dalam acara ini tidak hanya mengangkat tradisi budaya lokal, tetapi juga menjadi contoh nyata dari kolaborasi antara tokoh masyarakat dan pemimpin politik dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik.

Semangat kebersamaan dan gotong royong yang terpancar dalam acara ini menjadi landasan yang kokoh dalam menjaga keberagaman budaya Indonesia dan memperkuat identitas bangsa di tengah tantangan zaman yang terus berkembang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *