Hasil survei terbaru yang dilakukan secara tatap muka oleh lembaga riset internasional Ipsos Affairs pada rentang Desember hingga Januari. Menyatakan bahwa elektabilitas dari pasangan calon pemimpin Indonesia nomor dua melesat.
Informasi itu langsung disampaikan oleh Pengamat politik serta peneliti senior dari Ipsos Public Affair bernama Arif N Imam. Menurutnya, pasangan calon pemimpin Indonesia nomor dua jauh meninggalkan pasangan calon lainnya.
Meningkat ke Angka yang Fantastis yakni 48,05%
Menurut data tersebut kenaikan terjadi sangat signifikan, melesat dari 42,66% menuju ke 48,05%, yang mana itu semua terjadi karena usaha dari tim kampanye nasional serta kemenangan pada debat debat sebelumnya.
Selain hal itu efek Jokowi juga semakin nyata dalam meningkatkan elektabilitas Prabowo serta Gibran. Menurut Arif hal itu bisa terjadi karena para pendukung Joko Widodo otomatis berpindah ke paslon 2.
Sementara untuk elektabilitas pasangan lain yang sedang menuai pro kontra dari banyak orang, Anies-Muhaimin cenderung stagnan dan tidak ada perubahan berarti. Meski memang sedikitnya naik ke angka mendekati persentase 23%.
Ironisnya lagi pasangan dari PDIP harus turun merosot jauh, di mana pasangan Ganjar-Mahfud yang sedang mengurus masalah pemakzulan presiden Jokowi untuk tidak ikut cawe-cawe dalam pemilu, harus turun ke 18,35%.
Jauh turun bahkan sampai ke angka 4,5%, dan ini jelas merupakan kebalikan dari apa yang terjadi pada paslon 2. Sisanya sebesar 11,80% masih belum menentukan pilihan mau mendukung yang mana.
Imbuhnya dalam wawancara, Prabowo Gibran merupakan sosok yang ideal untuk melanjutkan program pemerintahan sebelumnya, apalagi para pendukung yang puas dengan kinerja pemerintah sudah pasti akan ikut.
Di mana ini bisa terlihat bagaimana masyarakat kebanyakan menilai puas terhadap apa yang dilakukan oleh pemerintah saat ini. Hampir 74% semua masyarakat merasa puas dan beranggapan bahwa harus ada penerusnya.
Lebih lanjut mengenai survei kali ini, soliditas dari pendukung paslon 2 ini paling tinggi di antara lainnya. Hanya ada kemungkinan 13 orang yang menyatakan masih bisa berubah dari 200 responden.
Sementara pasangan lainnya masih bisa bergeser ke pasangan lainnya bahkan bukan hanya hitungan puluhan. Melainkan hitungan puluhan persen yang sudah pasti itu lebih tidak solid dari pada paslon 2.
Referensi
https://bogor.suara.com/read/2024/01/11/113131/survei-ipsos-elektabilitas-prabowo-gibran-semakin-meningkat
